Site icon Program Studi Statistika dan Sains Data

Seminar Hari Statistika 2025 Kupas Transformasi Data untuk Pembangunan dan IndustriSerunya Seminar Hari Statistika Nasional 2025

statistika.unugiri.ac.id, Bojonegoro – Himpunan Mahasiswa Statistika berkolaborasi dengan Program Studi Statistika dan Sains Data Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro telah sukses menyelenggarakan Seminar Hari Statistika Nasional 2025. Dengan tema “Tech the future: pemanfaatan data dalam inovasi startup dan dampak sosial di era web 3”, bertempat di auditorium hasyim asy’ari gedung rektorat lantai 3, pada Senin (29/9/2025).

Dalam acara ini hadir langsung Wakil Rektor Bidang Akademik, Kelembagaan, dan Keagamaan (Bapak Dr. Nurul Huda, M.Hi.) beserta jajaran, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (Bapak Muhammad Jauhar Vikri, M.Kom.) beserta jajaran, Kepala BPS Bojonegoro (Bapak Syawaluddin Siregar, S.E., M.Si.) beserta jajarannya, Direktur PT Kokek (Bapak Johny Yulfan, M.Si., M.IST., serta mahasiswa Unugiri dan siswa SMA di Bojonegoro

Peringatan Hari Statistik Nasional berlangsung dinamis dengan dua pembicara dari dua sektor berbeda: Kepala BPS Kabupaten Bojonegoro, Syawaluddin Siregar, S.E., M.Si., serta Direktur PT Kokek, Johny Yulfan, M.Si., M.IST. Keduanya mengupas pentingnya statistik sebagai landasan pengambilan keputusan di pemerintahan maupun industri.

Dalam paparannya, Syawaluddin Siregar, S.E., M.Si. menegaskan bahwa statistika memegang posisi sentral dalam proses pembangunan daerah. Menurutnya, data bukan sekadar angka yang dikumpulkan, tetapi instrumen penentu arah kebijakan.

“Statistik adalah dasar dalam merumuskan setiap kebijakan publik. Pemerintah tidak bisa bergerak tanpa data yang valid dan terukur.”

Syawaluddin Siregar, S.E., M.Si.

Ia menjelaskan bahwa BPS terus berkomitmen meningkatkan kualitas data melalui modernisasi pendataan, integrasi sistem, serta peningkatan literasi statistik di berbagai instansi. Syawaluddin juga mengingatkan bahwa tantangan ke depan menuntut kemampuan SDM statistik yang adaptif terhadap teknologi dan perubahan sosial.

“Ke depan, kebutuhan akan analis data semakin besar. Mahasiswa statistika harus siap menjadi bagian dari transformasi digital.”

Syawaluddin Siregar, S.E., M.Si.

Dari sektor industri, Johny Yulfan, M.Si., M.IST. memberikan gambaran langsung bagaimana perusahaan-perusahaan saat ini bergantung pada data untuk bertahan dan berkembang. Menurutnya, persaingan bisnis menuntut analisis cepat dan akurat, serta kemampuan mengolah big data secara terpadu.

“Industri tidak cukup hanya dengan intuisi. Semua keputusan hari ini berbasis data: dari membaca tren pasar hingga memetakan risiko.”

Johny Yulfan, M.Si., M.IST.

Ia menambahkan bahwa kompetensi statistik harus dibarengi dengan keterampilan teknologi, seperti pemrograman, visualisasi data, hingga machine learning.

“Lulusan statistika harus mampu membaca data dan menerjemahkannya menjadi strategi. Itu yang dicari industri sekarang.”

Johny Yulfan, M.Si., M.IST.

Selain menekankan pentingnya kemampuan teknis, Johny juga mendorong mahasiswa memperbanyak portofolio dan pengalaman praktis melalui magang, riset terapan, dan proyek kolaboratif.

Seminar yang diikuti oleh mahasiswa Statistika dan Sains Data tersebut menjadi ruang refleksi penting mengenai peran strategis statistik di tengah derasnya arus digitalisasi. Peserta mendapat gambaran menyeluruh tentang relevansi statistik tidak hanya untuk kepentingan akademik, tetapi juga untuk pembangunan daerah dan kebutuhan industri modern.

Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif, di mana mahasiswa berkesempatan mengajukan pertanyaan langsung kepada kedua pemateri terkait tantangan profesi statistisi di masa depan.

Exit mobile version